"Awalnya susah cari pinjaman karena belum ada jaminan. Untungnya saya saat itu saya masih kerja jadi bisa ditutup semua saya yang bayar. Itu juga sudah pas-pasan buat makan sehari-hari kadang juga tak cukup," ucapnya.
Setelah berjuang dan sering mengikuti pameran UMKM. Sri Poniti akhirnya dikenalkan dengan seorang distributor bahan baku yang bisa pembelian sistem utang.
Sri Poniti juga disarankan untuk memanfaatkan pinjaman dari BRI. Tak perlu pikir panjang, Sri Poniti juga mengajukan pinjaman BRI tersebut untuk membantu menambah modal usaha.
"Saya bukan pakai KUR tapi pinjaman BRI. Pengajuannya mudah terus bunganya standar tak terlalu besar. Awalnya saya dipinjami Rp30 juta dari BRI. Pelan-pelan buat ngambil mesin, lalu beli mesin buat ngepres.
Setelah lima tahun berlalu, usaha pembuatan mi milik Sri Poniti semakin stabil dan berkembang. Dia langsung memutuskan berhenti bekerja untuk fokus membantu suami.