sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Status Gunung Karangetang Sulut Naik Jadi Siaga, Waspada Guguran Lava

News editor Arif Budianto/Kontributor
09/02/2023 11:51 WIB
Badan Geologi menaikan status Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga).
Status Gunung Karangetang Sulut Naik Jadi Siaga, Waspada Guguran Lava. (Foto: MNC Media)
Status Gunung Karangetang Sulut Naik Jadi Siaga, Waspada Guguran Lava. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Geologi menaikan status Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga). Masyarakat sekitar diminta mewaspadai guguran lava. 

Sebab, potensi bahaya terbesar saat ini adalah terjadinya guguran dan aliran lava ke sektor tenggara dan selatan. “Kami mengimbau warga menjauhi area tersebut sejauh 2,5 hingga 3,5 kilometer," jelas Koordinator Gunung Api PVMBG Badan Geologi Oktory Prambada, Kamis (9/2/2023).

Menurut dia, melihat karakteristik Gunung Karangetang di mana bukan erupsi vulkanik, Gunung ini bisa mengeluarkan lava dalam jangka panjang hingga periode tahun. Posisi Gunung dengan lereng yang curam juga perlu diwaspadai terjadinya banjir lahar ke hilir. 

"Berdasarkan riset kami, gunung api ini telah mengeluarkan magma 145 juta meter kubik atau 21.000 meter kubik pernah hari. Kami juga mencatat jumlah magma yang dikeluarkan dalam satu tahun lalu mencapai 7 juta meter kubik,” ujarnya.

Badan Geologi mencatat  gempa yang terekam selama periode Januari 2023 sebanyak 71 kali gempa Guguran, 52 kali gempa Hembusan, 8 kali Tremor Non-Harmonik, 94 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 19 gempa Vulkanik Dangkal, 152 gempa Vulkanik Dalam, 44 kali gempa Tektonik Lokal, 10 kali gempa Terasa, dan 371 kali gempa Tektonik Jauh.

Pada periode 1 – 7 Februari 2023 terekam 162 kali gempa Guguran, 54 kali gempa Hembusan, 66 kali gempa Fase Banyak, 3 kali gempa Vulkanik Dangkal, 23 kali gempa Vulkanik Dalam, 3 kali gempa Tektonik Lokal, 1 kali gempa Terasa (MMI I) dan 42 kali gempa Tektonik Jauh.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement