"Pada saat ini 538 WNI tersebut sedang beristirahat di rumah persinggahan di Port Sudan sebelum keberangkatan menuju Jeddah melalui jalur laut. Insya allah persiapan pulang menuju Indonesia juga terus menerus dilakukan," jelasnya.
Meskipun demikian Retno mengungkap masih ada 289 WNI yang akan di evakuasi pada tahap kedua. Berdasarkan rencana awal Seluruh WNI akan dievakuasi dengan memanfaatkan gencatan senjata. Namun ada hambatan yaitu pembatasan bahan bakar untuk bus yang dipakai untuk mengangkut WNI, sehingga evakuasi tidak dapat dilaksanakan dalam satu tahapan.
Retno mengimbau setiap WNI yang ada di Sudan yang belum melaporkan diri untuk segera melaporkan ke KBRI Khartoum sehingga nantinya dapat di evakuasi pada tahap kedua.
Dalam hal ini keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pertama. Evakuasi tersebut juga tidak mudah karena evakuasi tersebut di tengah-tengah pertempuran yang masih terus menerus terjadi. Retno juga terus menerus berkomunikasi dengan Presiden baik di Sudan untuk dapat memastikan jalur aman dan menjadi jaminan keamanan bagi WNI.
Retno juga mengungkapkan, Watapri New York terus melakukan koordinasi dengan tim Sekretariat Jenderal PBB dan UN OCHA mengenai evakuasi ini. Beliau juga berkata duta besar Indonesia di Arab Saudi serta Konsulat Jenderal di Jeddah juga terus menerus melakukan komunikasi dengan otoritas di Saudi supaya dapat memastikan proses evakuasi tersebut berjalan dengan baik.