IDXChannel - Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana unuk mengakhiri status darurat nasional dan darurat kesehatan masyakarat pada Mei. Kebijakan ini didasari situasi pandemi yang terus mereda.
Sebelumnya, Partai Republik ingin mengakhiri status darurat sekarang juga. Namun, Pemerintah AS merasa perubahan yang terlalu mendadak justru dapat memicu berbagai masalah.
“Perubahan yang terlalu mendadak dapat mengakibatkan kekacauan dan ketidakpastian di sistem kesehatan,” kata Gedung Putih, seperti dilansir USA Today, selasa (31/1/2023).
Jika perubahan dilakukan secara tiba-tiba, puluhan juta warga AS berisiko kehilangan asuransi kesehatan mereka. Selain itu, banyak warga akan kehilangan akses ke layanan kesehatan jarak jauh.
Sebaliknya, anggota Kongres AS dari Partai Republik Steve Scalise mengatakan Pemerintah AS seharusnya tidak menunggu hingga Mei. Dia berpendapat situasi pandemi sudah mereda sejak beberapa bulan lalu.
"Sebagian besar orang Amerika telah bekerja seperti biasa dan melanjutkan hidup mereka,” kata Scalise.
Pada 2022, Covid-19 merupkan penyebab kematian terbesar ketiga di Negeri Paman Sam tersebut. Meskipun demikian, kekhawatiran warga AS terhadap Covid-19 jauh menurun setelah banyak vaksin dan obat yang bermunculan.
Status Darurat nasional diumumkan oleh Pemerintah AS pada Maret 2020. Pada September 2022, Biden mengakui bahwa situasi pandemi telah jauh mereda.
Ketika status darurat kesehatan berakhir, warga AS yang tidak memiliki asuransi harus membayar sendiri vaksin, tes, dan pengobatan Covid-19. Vaksin Covid-19 juga diperkirakan akan menjadi lebih mahal karena pihak pemerintah berhenti membelinya.
Sekitar tujuh dari sepuluh warga AS telah menerima vaksinasi COVID. Kurang dari 20% orang dewasa di AS telah menerima dosis penguat terbaru.
(WHY)