IDXChannel - Israel semakin menggencarkan serangan daratnya di Rafah. Tank-tank memasuki daerah pemukiman kota tersebut.
"Kami telah membunuh sekitar 100 militan, menemukan sebanyak 10 terowongan, dan mengamankan banyak senjata," kata Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari, dilansir dari Reuters pada Rabu (15/5/2024).
Amerika Serikat (AS) dan sekutu Israel lainnya menentang rencana invasi besar-besaran di Rafah. Namun, Tel Aviv bersikukuh melanjutkan rencananya.
Washington khawatir invasi Israel di Rafah menimbulkan banyak korban dan memicu krisis kemanusiaan yang lebih besar. Kota yang terletak di wilayah selatan Jalur Gaza tersebut menampung sekitar satu juta pengungsi dan merupakan pusat penyaluran bantuan kemanusiaan.
Di sisi lain, Israel menyebut Rafah sebagai benteng terakhir Hamas. Tel Aviv berargumen Hamas tidak bisa sepenuhnya dibasmi jika kota tersebut tidak ditaklukan.