IDXChannel - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, target penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada 82,9 juta penerima manfaat kemungkinan mundur. Target yang sebelumnya ditetapkan tercapai pada akhir 2025 ini diperkirakan akan bergeser hingga Februari 2026.
"Kita usahakan (target terpenuhi pada akhir 2025), ya selambat-lambatnya Februari lah," kata Dadan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/10/2025) malam.
Menurut Dadan, keterlambatan tersebut disebabkan oleh sejumlah gangguan operasional, baik di darat maupun di udara. Meski tidak merinci secara spesifik, dia menegaskan gangguan itu tengah ditangani dan belum sampai menghambat keseluruhan sistem MBG.
"Tapi kita yakin kita masih bisa kejar, tergantung intensitas gangguan yang terjadi karena sekarang tidak hanya di darat, di udara pun kita sudah mulai diganggu," ujarnya.
Dadan menerangkan, gangguan di sistem MBG sempat memengaruhi proses verifikasi data penerima. Namun, upaya perbaikan terus dilakukan agar pelaksanaan program tetap berjalan sesuai mekanisme.
"Saya bilang tadi ada gangguan, darat ya kan. Ada hal yang harus kita atasi darurat dan sebagainya, termasuk udara. Kan ketika sistem kita diganggu, otomatis untuk verifikasi pun terganggu. Jadi kadang-kadang ada gangguan seperti itu yang memang kita sedang atasi terus. Tapi alhamdulillah sejauh ini bisa kita atasi, on track," katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan program Makan Bergizi Gratis dapat menjangkau seluruh 82,9 juta penerima manfaat, yang meliputi anak-anak dan ibu hamil, paling lambat pada November 2025.
Hal itu diungkapkan Prabowo saat peluncuran PHTC bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di SDN 05 Cimahpar, Bogor Utara, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025) lalu.
"Saya berterima kasih makan bergizi gratis sudah terus dilaksanakan lebih dari 3 juta dan dilaporkan kepada saya. Sasaran kita November 2025 akan mencapai seluruh 82,9 juta penerima manfaat anak-anak dan ibu-ibu hamil akan menerima MBG tiap hari," kata Prabowo kala itu.
(Dhera Arizona)