"Seharusnya begini. Sekarang Anda bisa mulai menganalisis dampak tarif," tuturnya. Adapun beberapa negara ekonomi utama termasuk Inggris, Jepang, dan Korea Selatan telah mencapai kesepakatan untuk mendapatkan tarif yang lebih rendah daripada yang diancamkan Trump pada bulan April.
Uni Eropa juga telah mencapai kesepakatan kerangka kerja dengan Washington, di mana Brussels telah menerima tarif sebesar 15 persen untuk barang-barang dari blok perdagangan tersebut.
Swiss mengatakan akan mengadakan pertemuan luar biasa pada hari Kamis setelah para pejabatnya tidak dapat mencapai kesepakatan dengan AS. Dengan tarif sebesar 39 persen, tarif Swiss merupakan salah satu yang tertinggi yang diberlakukan oleh AS dan mengancam akan memukul ekonomi negara tersebut dengan keras.
Taiwan, sekutu utama Washington di Asia, dikenakan tarif sebesar 20 persen. Presidennya, Lai Ching-te, mengatakan tarif tersebut bersifat sementara dan bahwa pembicaraan dengan AS masih berlangsung.
Sementara pada pekan lalu, Trump menaikkan tarif impor Kanada dari 25 persen menjadi 35 persen, dengan alasan negara tersebut gagal bekerja sama dalam mengekang aliran fentanil dan obat-obatan terlarang lainnya melintasi perbatasan AS. Pemerintah Kanada menyatakan sedang menindak tegas geng narkoba.