"Akan sulit untuk menyebut Amerika Serikat dalam deklarasi akhir," kata Direktur Pusat Kebijakan BRICS di Universitas Katolik Kepausan Rio Marta Fernandez.
"Ini bukan saat yang tepat untuk memicu ketegangan lebih lanjut," ujarnya.
BRICS yang awalnya dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, dan China, dengan Afrika Selatan bergabung segera setelahnya, baru-baru ini memulai upaya ekspansi yang ambisius. Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA) bergabung pada 2024, diikuti oleh Indonesia awal tahun ini sebagai pendatang terbaru. (Wahyu Dwi Anggoro)