Selain menghadapi kerugian materi dan kerusakan lingkungan, anak-anak kerap mengalami rasa takut, kecemasan, hingga trauma akibat situasi darurat. Intervensi psikologis sejak dini menjadi langkah penting yang diambil TNI untuk memulihkan stabilitas emosional anak-anak dan memastikan mereka dapat kembali beraktivitas secara normal.
Program trauma healing ini dirancang untuk membantu mengatasi luka batin dan gangguan emosional yang muncul setelah peristiwa traumatis. TNI memfokuskan upaya pemulihan agar anak-anak kembali merasa aman, tenang, serta mampu beradaptasi dengan kondisi pascabencana.
"Pendampingan psikososial seperti ini menjadi bagian integral dari operasi kemanusiaan TNI yang selalu mengedepankan pendekatan holistik dalam membantu masyarakat terdampak," kata Agung.
Dalam pelaksanaannya, Timkes Gabungan Kesdam IM bersama Tim Patubel Unsyiah menerapkan metode terapi psikososial melalui aktivitas menyenangkan seperti permainan kelompok, kegiatan edukatif, hingga hiburan kreatif. Ragam kegiatan tersebut bukan hanya membantu mengurangi ketegangan emosional, tetapi juga memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri secara positif.