Dia mengakhiri dengan memohon kepada semua orang untuk mendukung pendagang kue yang dia juluki sebagai "one man band". Postingan Suzene tidak luput dari perhatian netizen. Postingannya mendapat tanggapan yang luar biasa, dengan banyak netizen yang memberikan dukungan mereka.
Banyak pelanggan setia seperti Dorice Cheong memuji "harga yang sangat wajar" dan kue yang penuh dengan "begitu banyak bahan". Ada juga komentar oleh Benjamin Tong yang melabeli kue "sah" dan menambahkan bahwa makanan sang penjual "berbicara lebih keras dari apa pun".
Yang lain, seperti Hwee Kheng dan Amy Khoo – yang merupakan penggemar berat 'wah kueh' yang sulit ditemukan – senang menemukan kios dan bersumpah untuk memuaskan hobi makanan gurih mereka.
Selain kue sebagai poin pembicaraan, banyak juga yang melontarkan pujian dari pemilik kios. Mike Heo ingat kalau sang penjual merupakan seseorang yang suka membicarakan masa kecilnya beberapa dekade yang lalu, ketika mereka masih mencuci piring di area umum dan menyebut si pemilik kios sebagai "orang paling sopan yang pernah Anda temui".
Dedikasi sang penjual untuk pekerjaannya tampaknya telah cocok dengan semua pelanggannya - komentator Amy Lee mengatakan dia "melakukan lebih dari sekadar menjual kueh, tetapi lebih mencerminkan tekad yang kuat dengan caranya yang keren.”
Salah seorang metizen menyebut Jepang mungkin telah menciptakan istilah 'shokunin' — seorang pengrajin/ahli yang menunjukkan dedikasi dalam tugas apa pun besar atau kecil — Singapura juga memilikinya merujuk pada si pemilik kios yang rajin menyajikan kueh-nya di Maxwell Food Centre.
Penulis: Ahmad Fajar
(FRI)