Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer sebelumnya mengeluh China tidak mempercepat ekspor mineral langka yang dibutuhkan dalam produksi barang elektronik canggih.
"Kami belum melihat aliran beberapa mineral langka tersebut sebagaimana mestinya," kata Greer.
"China terus memperlambat dan menghalangi ekspor mineral langka dan magnet tanah jarang," katanya.
China merupakan produsen utama mineral langka di dunia. Posisi tersebut dimanfaatkan Beijing untuk membalas tarif tinggi AS.
Amerika Serikat (AS) mengumumkan tarif resiprokal 145 persen untuk impor China pada April 2025. Angkanya kemudian diturunkan menjadi 30 persen selama 90 hari awal bulan ini. (Wahyu Dwi Anggoro)