IDXChannel - Uni Eropa (UE) dan Prancis mengucurkan 14,7 juta euro atau sekitar Rp259 miliar untuk mendukung transisi energi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia.
UE, Badan Pembangunan Prancis (AFD), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) secara resmi meluncurkan Fasilitas Transisi Energi Indonesia (IETF) pada Februari 2025.
Program IETF akan berlangsung selama lima tahun hingga 2030. UE memberikan hibah sebesar 10,6 juta euro, sementara AFD menyumbang 4,1 juta euro.
“Pada 2024, realisasi pengurangan emisi gas rumah kaca di sektor energi mencapai 147,61 juta ton setara CO₂, melampaui target kami sebesar 142 juta ton. Ini berarti kami masih berada di jalur yang tepat untuk pengurangan emisi," kata Sekretaris Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam keterangan pers bersama.
"Untuk mendukung transisi energi, pemerintah melalui Kementerian ESDM tengah menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pemangku kepentingan. Dengan AFD, seperti yang kita bahas hari ini, kami berharap kerja sama ini dapat mempercepat transformasi Indonesia menuju sistem energi yang lebih hijau, ramah lingkungan, dan berkelanjutan," katanya.