Dengan tujuan meningkatkan perdagangan bilateral menjadi 150 miliar dolar AS (sekitar 2,25 kuadriliun rupiah), kedua pihak sepakat membangun Sistem Pertukaran Data Asal Elektronik.
Sistem tersebut memungkinkan pelaku usaha untuk menyerahkan bukti asal barang ekspor dan impor secara daring untuk memenuhi syarat bea preferensial berdasarkan perjanjian perdagangan bebas kedua negara.
Melihat besarnya potensi untuk kerja sama dalam mengembangkan unsur tanah langka yang melimpah di Vietnam, kedua pihak juga sepakat membangun pusat yang secara eksklusif menangani rantai pasokan mineral penting.
Selain itu, kedua pihak melihat bidang kerja sama lebih jauh dalam pengembangan gas alam cair, produksi energi hidrogen, kota pintar dan tanggapan perubahan iklim.
Konferensi itu juga mengarah pada kesepakatan untuk mempromosikan pertukaran lebih lanjut masyarakat antara kedua negara dengan meningkatkan dukungan bagi pendidikan bahasa Korea di Vietnam dan memperluas beasiswa bagi pelajar Vietnam di Korsel.