Agus menambahkan, pergeseran cara berperang yang merambah ruang siber merupakan hasil berkembangnya revolusi industri 4.0, dan Society 5.0.
Tidak hanya itu, perkembangan tersebut juga berdampak pada aspek militer baik doktrin, taktik dan teknik bertempur.
Agus menilai, sudah seharusnya TNI meningkatkan kapasitas dan kemampuannya untuk bersiap diri mampu menjaga dan melindungi berbagai ancaman di ruang siber.
"TNI harus memiliki kemampuan deteksi dini, respon cepat dan mitigasi serangan siber untuk mencegah kerusakan dan gangguan operasional," kata dia.
(Nur Ichsan Yuniarto)