sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Waspada Awan Panas, Warga Diminta Jauhi Radius 7 Km dari Puncak Merapi

News editor Muhammad Refi Sandi/MPI
11/03/2023 22:02 WIB
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Sugeng Mujiyanto mengimbau warga agar tidak berkegiatan dalam radius tujuh kilometer dari Puncak Merapi.
Waspada Awan Panas, Warga Diminta Jauhi Radius 7 Km dari Puncak Merapi. (Foto: MNC Media)
Waspada Awan Panas, Warga Diminta Jauhi Radius 7 Km dari Puncak Merapi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Sugeng Mujiyanto mengimbau warga agar tidak berkegiatan dalam radius tujuh kilometer dari Puncak Merapi. Sebab, Gunung Merapi tengah memuntahkan awan panas guguran (APG) atau wedus gembel dari kubah lava Barat Daya sejauh empat kilometer pada Sabtu (11/3/2023) sekitar pukul 12.12 WIB.

"Yang penting yang utamanya adalah tenang dulu dan mengikuti saran yang sudah kita sampaikan jangan berkegiatan di 7 kilometer dari puncak Merapi khususnya di daerah sungai yang berhulu di Merapi daerah Barat Daya dan Barat Tenggara jadi kemungkinan ada tolong tidak berkegiatan," ujar Sugeng dalam keterangan resminya melalui Youtube BPPTKG.

Sugeng meminta warga agar tetap tenang dan menyiapkan diri dengan baik bila ada peningkatan status aktivitas dari Gunung Merapi. Ia menyebut akan terus memantau aktivitas dari segala sisi parameter.

"Apa yang harus dilakukan? Yang perlu dilakukan adalah masyarakat diharapkan tenang dulu kemudian mempersiapkan diri dengan baik kalau seandainya ada pemberitahuan lebih lanjut karena ini kan tidak tentu juga tergantung data yang ada istilahnya kita lihat perkembangan data dari Merapi seperti apa bisa jadi tetap seperti ini, menurun atau meningkat nanti kita lihat dari pemantauan data yang ada. Kita pantau dulu parameter yang ada kemudian kalau ada perkembangan nanti kita sampaikan kembali ke stakeholder terkait," ucapnya.

Sugeng juga mengimbau masyarakat terhadap adanya potensi aliran lahar panas di aliran sungai yang berhulu di Puncak Gunung Merapi bila terjadi hujan.

"Perlu dicermati manakala melihat adanya hujan atau tidak kita sedang cari data curah hujannya seperti apa kalau kemungkinan terjadi hujan mohon antisipasi juga bisa jadi aliran lahar yang membawa material awan panas akan terbawa oleh air ya menjadi lumpur yang memang panas dan bisa menyapu apa pun," tuturnya.

Sebagai informasi, debu APG hingga ke arah Magelang, Jawa Tengah imbas embusan angin yang cukup kencang. Badan Geologi mencatat, hingga pukul 15.00 WIB, tercatat 21 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal kurang lebih 4 km ke arah barat daya yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement