“Sementara itu potensi seruakan dingin dan aliran lintas ekuator tidak terlalu aktif saat ini, tapi masih dapat meningkat dalam sepekan kedepan yang dapat berdampak secara tidak langsung pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia,” jelasnya.
Selain itu, Guswanto mengatakan Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin saat ini cukup aktif di wilayah timur Indonesia dan turut memicu potensi peningkatan pertumbuhan awan hujan.
Dia juga menyebut adanya pola Sirkulasi Siklonik yang terpantau di Selat Karimata, di Perairan Selatan dari Filipina, di Samudera Hindia Utara Papua, dan di Australia bagian utara yang membentuk daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi).
Pola tersebut terkonsentrasi di wilayah Sumatera bagian tengah dan selatan, Jawa bagian barat hingga bagian utara, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Sulawesi bagian tengah dan selatan, serta Papua bagian utara dan selatan.
(FRI)