Sementara itu, BMKG mendeteksi adanya gangguan tropis berupa sirkulasi siklonik di Laut Timor dan Teluk Carpentaria, yang membentuk perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di pesisir barat Sumatera, Laut Cina Selatan, dari laut Sulu Ke Sabah, dari Selat Makassar hingga Sulawesi Tenggara, Filipina bagian selatan, di Maluku Utara, dari Papua Barat Daya hingga Papua Pegunungan.
Selain itu, gelombang atmosfer berupa Rossby Ekuator, gelombang Kelvin, dan gelombang Tipe Low diperkirakan aktif di sebagian besar Sumatera kecuali bagian utara, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan bagian utara, Kalimantan bagian tengah hingga selatan, Sulawesi, Maluku, dan Kep. Papua.
Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Kep Riau, Kep.Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Di Yogyakarta, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, dan sebagian besar Kep. Papua.
Periode 18 – 20 Maret 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:
Hujan Lebat : Sumatera Utara, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Jawa Timur, Nusa Tenggara barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.