Kemudian dari analisis BMKG, kata Dwikorita, Bibit Siklon 91S ini juga berakibat adanya kecepatan angin. “Jadi Bibit Siklon ini memiliki kecepatan angin di pusat sistemnya, jadi di pusat pusaranya, kecepatan anginnya hingga 15 knot atau 28 km per jam. Dan menimbulkan dampak berupa angin permukaan, jadi angin permukaan itu di mana kita berada ini ya, yang dekat permukaan," kata dia
Maka dari itu, Dwikorita menghimbau pada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama berupa hujan lebat disertai kilat atau petir, angin kencang termasuk juga angin puting beliung masih dapat terjadi dan juga dimungkinkan terjadi hujan es.
“Selain itu, dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, kemudian angin kencang, tadi puting beliung, serta pohon tumbang atau tegakan-tegakan tumbang dan jalan licin akibat Bibit Siklon tersebut, diprediksi dapat terjadi,” ujarnya.
(kunthi fahmar sandy)