sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Xi Jinping dan Putin Perkuat Aliansi di Tengah Tekanan Barat

News editor Dian Kusumo Hapsari
05/07/2024 09:28 WIB
Presiden Xi Jinping mengukuhkan hubungan China dengan Rusia. 
Xi Jinping dan Putin Perkuat Aliansi di Tengah Tekanan Barat. (Foto: MNC Media)
Xi Jinping dan Putin Perkuat Aliansi di Tengah Tekanan Barat. (Foto: MNC Media)

Presiden Finlandia Alexander Stubb pada Selasa (02/07/2024) berkata China dapat mengakhiri perang hanya dengan "satu panggilan telepon" jika mereka mau karena Rusia sangat bergantung pada Beijing. Namun, saran ini ditolak oleh China.

Sejak Xi dan Putin terakhir kali bertemu pada Mei, pemimpin Rusia ini telah memperkuat kemitraannya di seluruh Asia. Putin melakukan perjalanan pertamanya ke Korea Utara dalam 24 tahun terakhir bulan lalu, di mana ia menandatangani perjanjian dengan Kim Jong Un untuk saling membantu jika diserang. Kim juga berjanji untuk "mendukung tanpa syarat" Rusia dalam perangnya melawan Ukraina.

Putin melanjutkannya dengan kunjungan ke Vietnam, di mana ia mengatakan bahwa Moskow sedang mempertimbangkan untuk mengubah doktrin nuklirnya sebagai tanggapan atas pembicaraan di Barat tentang "menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir." Rusia baru-baru ini mengadakan latihan tempur untuk mempraktikkan penggunaan senjata nuklir taktis.

Ancaman pemimpin Rusia untuk menggunakan senjata nuklir sejak invasi ke negara tetangganya pada Februari 2022 telah menuai kecaman dari AS dan sekutu-sekutunya di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Xi juga telah memperingatkan agar tidak menggunakan senjata nuklir.

Beijing sendiri menghadapi ancaman pembalasan yang semakin besar dari AS atas perannya dalam perang Ukraina, yang dapat semakin menyeret ekonomi China yang sedang melambat. Menteri Keuangan AS Janet Yellen telah memperingatkan bahwa institusi-institusi keuangan China dapat menghadapi sanksi jika mereka memfasilitasi perdagangan dengan Rusia yang membantu kemampuan militer Moskow. Yellen bulan lalu mengatakan bahwa bank-bank besar sebagian besar telah mematuhi sanksi-sanksi Rusia, namun tidak menutup kemungkinan untuk menindak para pemberi pinjaman yang melakukan pelanggaran sistematis.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement