Menurut Kiel Institute for the World Economy, sebuah organisasi penelitian Jerman, AS juga menjadi pemasok senjata terbesar ke Ukraina. Pada awal perang dan akhir Juni 2024, negara itu telah mengirimkan atau berkomitmen untuk mengirimkan senjata dan peralatan militer senilai USD55,5 miliar (Rp882,35 triliun).
Namun di AS, dukungan untuk mempersenjatai Ukraina semakin berkurang sejak perang dimulai, khususnya di antara para pemilih Republik, yang berhasil didekati Trump.
Selama kampanye pemilihan AS, Trump berulang kali berjanji untuk mengakhiri perang "dalam sehari", namun belum mengungkapkan cara dia melakukannya.
Sebelumnya, Trump dan Zelensky telah lama memiliki hubungan yang penuh gejolak. Trump dimakzulkan pada 2019 atas tuduhan bahwa ia menekan Zelensky untuk menggali informasi yang dapat merusak reputasi keluarga Presiden AS Joe Biden.
Meskipun telah bertahun-tahun berselisih, Trump bersikeras bahwa ia memiliki hubungan yang sangat baik dengan Zelensky. Ketika keduanya bertemu di New York pada September lalu, Trump mengatakan bahwa ia "belajar banyak" dari pertemuan tersebut dan mengatakan bahwa ia akan menyelesaikan perang "dengan sangat cepat".
(Febrina Ratna)