IDXChannel – Ada sejumlah etika bisnis ala Rasulullah yang wajib diteladani oleh seluruh Umat Islam dalam menjalankan kegiatan usahanya. Seperti diketahui, Nabi Muhammad SAW merupakan seorang pebisnis andal di masa mudanya.
Dilansir dari laman resmi MUI, Rasulullah SAW juga dikenal sebagai pemimpin negara yang berhasil membangun perekonomian untuk mencapai kemakmuran. Nabi Muhammad SAW juga merupakan seorang pedagang. Ia telah menggembala ratusan kambing semenjak kecil sehingga menjadi media pendidikan bisnis baginya. Ketika menginjak usia dewasa, Rasulullah SAW pun memilih menjadi seorang pebisnis.
Dengan menerapkan nilai-nilai dan ajaran dalam Islam, Rasulullah SAW menjadi seorang pebisnis sukses. Umat Islam hendaklah meneladani dan mengikuti jejak Rasulullah dalam berbisnis. Oleh karena itu, IDXChannel mengulas beberapa etika bisnis ala Rasulullah yang wajib diteladani sebagai berikut.
5 Etika Bisnis ala Rasulullah yang Wajib Diteladani
Beberapa etika bisnis ala Rasulullah SAW yang perlu dipelajari Umat Islam dalam berbisnis agar dapat meraih berkah dan keuntungan melimpah antara lain sebagai berikut.
1. Bersikap Jujur dan Amanah
Dalam berdagang, Rasulullah SAW dikenal sebagai seorang marketer yang jujur dan amanah. Rasulullah selalu menyampaikan informasi mengenai produknya dengan sebenar-benarnya. Jika ada produknya yang mengalami kecacatan, Rasulullah akan menyampaikan kepada pembelinya dengan jujur tanpa menutupinya. Rasulullah pun selalu mempermudah ketika bertransaksi yakni saat membeli, menjual, maupun membayar.
Hal ini secara jelas diterangkan dalam sebuah hadits riwayat Al-Quzwani, Rasulullah SAW bersabda: "Tidak dibenarkan seorang Muslim menjual suatu jualan yang mempunyai aib, kecuali ia menjelaskan aibnya." (HR. Al-Quzwani)
2. Transparan dan Komunikatif
Rasulullah SAW juga merupakan seorang pebisnis yang komunikatif. Rasulullah SAW selalu berterus terang dalam menjelaskan produk yang dijualnya. Dalam menyampaikan keunggulan-keunggulan produknya, Rasulullah selalu bersikap jujur dan transparan. Kejujuran dan transparansi inilah yang perlu diterapkan dalam berbisnis. Selain itu, Rasulullah juga kerap memiliki gagasan-gagasan segar dan mampu mengkomunikasikannya dengan tepat sehingga orang lain mampu memahaminya.
3. Bersaing Sehat
Dalam berbisnis Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kepada Umat Islam agar dapat bersaing secara sehat. Umat Islam hendaknya tidak boleh mengejek atau menjelek-jelekkan produk bisnis orang lain agar pelanggan beralih padanya. Hal ini sesuai tertuang secara jelas dalam hadits riwayat Muttafaq ‘alaih, Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah seseorang di antara kalian menjual memiliki tujuan dalam menjelekkan apa yang dijual yang lainnya.” (H.R. Muttafaq ‘alaih).