sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Apa yang Dimaksud dengan Bulan Penuh? Makna Purnama bagi Cendekiawan Muslim

Syariah editor Kurnia Nadya
19/03/2024 14:53 WIB
Bulan penuh atau bulan purnama terjadi pada pertengah fase siklus bulan, yakni pada tanggal 14-16 kalender lunar, dan pada tanggal 15 setiap kalender hijriyah.
Apa yang Dimaksud dengan Bulan Penuh? Makna Purnama bagi Cendekiawan Muslim. (Foto: MNC Media)
Apa yang Dimaksud dengan Bulan Penuh? Makna Purnama bagi Cendekiawan Muslim. (Foto: MNC Media)

Dalam Hasyiyyatul Baijuri, Syekh Ibrahim al-Bajuri (1198-1276 H) menjelaskan bahwa matahari diperintahkan oleh Allah SWT untuk bersujud setiap malam sebelum terbit pada pagi hari. 

“Sebelum matahari terbit, bulan diperintah untuk bersujud kepada-Nya setiap malam, karenanya sinar matahari tidak pernah bertambah, tidak juga berkurang. Sedangkan bulan diperintah untuk bersujud hanya pada malam tanggal 14, karenanya cahaya bulan akan selalu bertambah sejak awal bulan, karena bahagia dengan sujudnya, namun cahayanya berkurang sampai akhir bulan, karena bersedih dengan jauhnya perintah sujud itu,” 

Seperti yang ditegaskan dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Hajj ayat 18, di mana apa pun yang ada di langit dan apa pun yang berada di bumi, bersujud kepada Allah. Termasuk matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pepohonan, hewan, dan manusia. 

Ayat tersebut berbunyi: 

“Tidakkah Engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah; juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan melata, dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab,” (QS Al-Hajj 18). 

Ayat tersebut menjelaskan bahwa semua yang ada di muka bumi dan alam semesta bersujud kepada Allah sesuai caranya masing-masing yang telah diperintahkan kepadanya. Sujud antara satu mahluk berbeda dengan mahluk lainnya. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement