IDXChannel - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membahas digitalisasi yang akan diterapkan Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji. Menurut dia, jamaah Indonesia bakal kesulitan menghadapi kebijakan tersebut.
Sebab, mayoritas jamaah haji Indonesia lulusan Sekolah Dasar (SD). "Ke depan prosesnya (haji) semua akan terdigitalisasi sementara melihat profil jamaah kita bagaimana ini," kata Yaqut di Makkah, Selasa (5/7/2022).
Tercatat, jumlah jamaah haji Indonesia 2022 kuota reguler yang berangkat ke Tanah Suci sebanyak 92.668 orang. Jika dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan, jamaah haji Indonesia kebanyakan lulusan SD mencapai 33,1%.
"Jamaah haji kita mayoritas SD, bagaimana hadapi saat haji didigitalisasi? Ini jadi tantangan luar biasa," katanya.
Kemudian jamaah haji tingkat pendidikan SLTA sebanyak 24,2%, jamaah haji lulusan S1 sebanyak 21,2%, jamaah haji lulusan D1/D2/D3 5,8%. Kemudian S2 mencapai 3,3%, disusul S3 0,2% dan lain-lain 0,5%.
Digitalisasi penyelenggaran haji ini disampaikan Gubernur Makkah selaku Dewan Malaki sekaligus Ketua Komite Haji Saudi.
"Gimana kita mengaturnya? Ya memang kita harus siapkan sejak dini. Saya setuju semua hal kita antisipasi," katanya.
Sekadar informasi, jumlah jamaah haji kuota reguler yang kali ini berangkat dan telah tiba di Makkah sebanyak 92.668 jamaah. Adapun, jumlah jamaah yang batal berangkat sebanyak 157 orang atau 0,17% dari kuota reguler 92.825 jamaah.
Dari jenis kelamin, jumlah jamaah haji perempuan lebih banyak dengan total 55,6%. Sementara sisanya jamaah laki-laki sebesar 44,4%.
(FRI)