IDXChannel—Ada banyak hal dapat menjadi penyebab rezeki seret dalam rumah tangga. Seringkali penyebab penghambat rezeki ini tidak disadari oleh banyak orang.
Dalam Islam, umat muslim meyakini bahwa rezeki setiap orang telah diatur oleh tuhan. Meskipun begitu, bukan berarti rezeki akan datang dengan sendirinya seperti buah yang jatuh tiba-tiba dari dahan pohon.
Umat muslim juga dianjurkan untuk menjemput, bahkan mengejar rezekinya dengan kapasitasnya masing-masing semampunya sebagai bentuk ikhtiar atau upaya yang bersungguh-sungguh untuk mencapai sesuatu.
Selain kuasa tuhan yang notabene adalah faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan, ada faktor yang membuat ikhtiar itu akhirnya membuahkan hasil, tetapi ada juga faktor lain yang membuat rezeki individu justru terhambat.
Merangkum Yatim Mandiri dan Gramedia (1/11), berikut ini adalah beberapa penyebab rezeki seret dalam rumah tangga.
5 Penyebab Rezeki Seret dalam Rumah Tangga
1. Kurang Bersyukur
Sikap kurang bersyukur atau tidak mampu berpuas diri adalah salah satu penghambat rezeki. Orang yang sulit bersyukur terus menerus merasa kurang dan menginginkan lebih, sehingga sebesar apa pun hasil yang diperoleh, dia terus merasa kekurangan.
Dalam Surat Ibarhim ayat 7, Allah SWT berfirman, “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih,”
2. Malas Bersilaturahmi
Silaturahmi adalah kegiatan yang dapat mempererat tali persahabatan atau persaudaraan dengan keluarga atau teman-teman. Sudah menjadi rahasia umum bahwa relasi yang baik dapat memperluas peluang seseorang untuk mendapatkan kesempatan yang baik.
Jika seseorang malas bersilaturahmi, tidak menjalin hubungan yang baik dengan banyak orang, boleh jadi dia justru membatasi peluangnya untuk mendapatkan rezeki yang tidak terduga. Karena dari silaturahmi itu peluang bisa datang tanpa dicari.
Melansir Yatim Mandiri, dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah mengatakan, “Siapa yang ingin rezekinya diperluas dan umurnya panjang, maka hendaknya ia bersilaturahmi.”
3. Tidak Menjalankan Kewajiban sebagai Orang Tua/Pasangan
Kewajiban orang tua, baik ayah maupun ibu, adalah mengasuh dan membesarkan anak-anaknya sebaik mungkin. Termasuk di antaranya adalah membiayai semua kebutuhan anaknya dengan baik sebagai bentuk tanggung jawab orang tua.
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 233, Allah SWT berfirman, “Ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Kewajiban ayah menanggung makan dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani, kecuali sesuai dengan kemampuannya. Janganlah seorang ibu dibuat menderita karena anaknya, dan jangan pula ayahnya dibuat menderita karena anaknya. Ahli waris pun seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih berdasarkan persetujuan dan musyawarah antara keduanya, tidak ada dosa atas keduanya. Apabila kamu ingin menyusukan anakmu, tidak ada dosa bagimu jika kamu memberikannya dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
Dari ayat ini, jelas bahwa rezeki anak mengalir melalui orang tuanya. Bila orang tuanya secara sengaja dan sadar untuk tidak bertanggung jawab dalam mencari dan memberi nafkah, rezeki tidak akan datang.
4. Menyakiti Hati Pasangan
Melansir Gramedia, Ustad Hilman Fauzi pernah mengatakan jika kelancaran rezeki dalam rumah tangga dapat dipengaruhi oleh sikap suami dan istri terhadap satu sama lain. Jika istri tidak mendukung kebaikan suami, maka rezeki dapat terhambat.
Sebaliknya, jika suami tidak menyakiti hati istrinya, maka rezeki juga dapat terhambat. Menyakiti hati seseorang dapat membuat orang tersebut menyimpan marah dan tidak merestui segala hal yang dilakukan orang yang menyakitinya.
Dalam Surat Al-Ahzaab ayat 58, Allah SWT berfirman, “Orang-orang yang menyakiti mukmin laki-laki dan mukmin perempuan tanpa ada kesalahan yang mereka lakukan, maka sesungguhnya mereka telah menanggung kebohongan dan dosa yang nyata.”
Sama seperti ketika seorang anak membangkang dan melakukan hal-hal tidak baik yang tidak disetujui oleh orang tuanya, seringkali hal-hal yang dilakukan sang anak tidak mendatangkan hasil-hasil yang baik.
5. Mengerjakan Hal-Hal yang Dilarang
Islam melarang perbuatan-perbuatan buruk yang merugikan diri sendiri dan orang lain, juga menganjurkan individu untuk mencari nafkah dengan cara yang baik. Mengerjakan sesuatu yang bersifat terlarang atau haram, dapat menghambat kelancaran rezeki.
Misalnya, berdagang dengan cara yang tidak jujur, memasang harga yang terlalu tinggi demi keuntungan yang sangat besar, menipu pembeli, dan sebagainya. Lambat laun, cara berdagang yang demikian akan berdampak buruk pada kelangsungan usaha.
Terkadang, tanpa sadar seseorang melakukan dan memilih hal-hal yang buruk karena terdesak ataupun tergoda dengan hasil yang diidam-idamkan.
Itulah beberapa penyebab rezeki seret dalam rumah tangga.
(Nadya Kurnia)