Nurul menjelaskan “Allhamdulillah ramadan tahun ini di sini masuk musim semi/spring sekarang puasanya lebih singkat sekitar 15-16jam, berbeda dengan tahun lalu yang puasanya bisa sampai 19 jam. Sahur itu sekitar jam 5 kemudian maghribnya jam setengah 9 malam, Isya jam 10 kurang. Biasanya aku masak untuk sahur dan berbuka, belanja di supermarket terdekat, untungnya di sini tidak susah mencari makanan halal. Tapi di sini kangkung mahal banget, 1 ikat harganya bisa setara sama 3kg wortel.”
Selain harus beradaptasi dengan lingkungan, ternyata merantau dan jauh dari negeri sendiri menyisakan sedikit ruang rindu di hati Nurul. “sekarang lagi kangen makan pecel tapi saat ramadan yang paling dikangenin sekali tuh sebelum magrib ikut kajian langsung datang dan duduk di masjid sampai tarawih. Terus kangen banget sama keluarga tentunya, biasanya 1 minggu sebelum lebaran itu sudah ada di rumah,” tambah Nurul F Himma, alumni beasiswa Etos Dompet Dhuafa.
Bagaimana insan muda, tertarik untuk merantau juga? (SNP)