sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bahas Haji 2023, Menag Yaqut Bertemu Menteri Haji Saudi Tawfiq Al-Rabia

Syariah editor Rizky Syahrial
13/07/2022 08:45 WIB
Menteri Haji Arab Saudi komitmen untuk merespons masukan kita dan karenanya perlu pembicaraan lebih awal terkait dengan ibadah haji tahun depan,
Bahas Haji 2023, Menag Yaqut Bertemu Menteri Haji Saudi Tawfiq Al-Rabia (FOTO:MNC Media)
Bahas Haji 2023, Menag Yaqut Bertemu Menteri Haji Saudi Tawfiq Al-Rabia (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), Yaqut Cholil Qoumas beserta delegasi Amirul Hajj, menggelar Rapat Evaluasi penyelenggaraan puncak haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). 

Rapat tersebut berlangsung di Kantor Daerah Kerja Mekkah, Arab Saudi. Dalam hal ini, Yaqut bersyukur proses penyelenggaraan ibadah haji hingga fase Armuzna berjalan dengan lancar. 

Dia juga mengapresiasi kinerja petugas dan meminta hal itu dipertahankan sampai akhir penyelenggaraan ibadah haji.

Bahkan dia juga meminta, agar persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun mendatang bisa dilakukan sejak awal.

”Siapkan penyelenggaraan haji 1444 H sejak awal,” kata Menag Yaqut, dikutip dari keterangan tertulis dikutip MPI Selasa (12/7/2022).

Yaqut mengaku sudah mencatat sejumlah perbaikan yang perlu dilakukan di masa yang akan datang. Dalam hal ini, ia juga sudah menyampaikan sejumlah masukan perbaikan saat bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah. 

“Kami berdua sepakat untuk meningkatkan kualitas layanan haji yang tahun ini sudah berjalan baik dan akan terus memperbaiki sejumlah kekurangan yang ada,” tuturnya.

“Menteri Haji Arab Saudi komitmen untuk merespons masukan kita dan karenanya perlu pembicaraan lebih awal terkait dengan ibadah haji tahun depan,” lanjut dia.

Yaqut menekankan, pentingnya mengupayakan pemenuhan semua fasilitas yang sudah tertera dalam kontrak agar bisa diterapkan secara optimal. Tahun mendatang, mitigasi setiap potensi persoalan, terutama di Arafah dan Mina, perlu dirumuskan secara lebih detail dan operasional.

“Saya berharap, simbol-simbol kenegaraan bisa muncul pada petugas dan jemaah haji pada penyelenggaraan tahun mendatang. Para pembimbing ibadah juga harus benar-benar dari pembimbing ibadah yang menguasai ilmu fikih dan ibadah,” jelasnya.

“Mari bersama berusaha membuat nyaman jemaah. Jika nyaman, jemaah juga merasa aman,” pungkasnya.

(SAN)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement