sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bank Indonesia (BI) Bangun Ekonomi dan Keuangan Syariah di Sumsel

Syariah editor Dede Febriansyah
16/07/2022 11:50 WIB
Saat ini peran ekonomi dan keuangan syariah dalam mendorong perkembangan ekonomi di Sumsel menunjukkan perkembangan yang sangat baik.
Bank Indonesia (BI) Bangun Ekonomi dan Keuangan Syariah di Sumsel (FOTO:MNC Media)
Bank Indonesia (BI) Bangun Ekonomi dan Keuangan Syariah di Sumsel (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) bersinergi untuk membangun ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. 

Upaya tersebut diwujudkan salah satunya melalui sinergi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bersama dengan pemerintah daerah, perbankan, asosiasi dan pihak terkait lainnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Erwin Soeriadimadja mengatakan, saat ini peran ekonomi dan keuangan syariah dalam mendorong perkembangan ekonomi di Sumsel menunjukkan perkembangan yang sangat baik.

Menurutnya, hal tersebut terlihat dari tiga hal yaitu peran perbankan syariah yang semakin meningkat dalam mengawal stabilitas sistem keuangan di Provinsi Sumsel, semakin kuatnya pemberdayaan pesantren oleh berbagai pihak terkait, dan semakin banyaknya pelaku usaha syariah yang mampu menangkap peluang dan terus meningkatkan kapasitas melalui program Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA), serta fasilitasi sertifikasi halal UMKM.

"Pada Mei 2022, Dana Pihak Ketiga (DPK) bank syariah tercatat sebesar Rp8,81 triliun, atau tumbuh sebesar 7,09% (yoy). Sementara itu, pembiayaan perbankan syariah di Sumsel pada Mei 2022 tercatat sebesar Rp11,7 triliun, atau tumbuh sebesar 10,50% (yoy)," ujar Erwin dalam penyelenggaraan rangkaian kegiatan Syariah Sriwijaya Festival (Syafari) tahun 2022 yang dilaksanakan sejak tanggal 14 -16 Juli 2022 di Atrium Mall, Palembang Square, Sabtu (16/7/2022).

Selain itu, peningkatan pembiayaan yang lebih tinggi dari DPK menunjukkan geliat ekonomi syariah di Sumsel semakin membaik.

"Pentingnya pelaku ekonomi dan keuangan syariah untuk mampu adaptif dan berinovasi di tengah perkembangan digitalisasi yang pesat, misalnya dengan memanfaatkan pembayaran non tunai, hingga pemanfaatan teknologi dalam proses produksi dan pemasaran produk," kata Erwin.

Sementara itu Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, bahwa dalam mengimplementasikan ekonomi dan keuangan syariah di daerah Sumsel dengan penduduk yang heterogen dari berbagai suku dan agama, tentunya membutuhkan kerja sama dengan berbagai mitra untuk terus berkembang.

"Diharapkan agar para pelaku usaha ekonomi syariah bisa bermitra dan menjalin sinergi dengan berbagai pihak, dengan mengutamakan tercapainya kesepakatan yang adil dan saling menguntungkan satu sama lain," ujar Herman Deru.

Herman Deru juga mengapresiasi upaya Bank Indonesia Sumsel yang telah bersinergi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kanwil Kemenag Sumatera Selatan, serta pihak terkait lainnya dalam mendorong sekitar 500 UMKM di Sumsel untuk mendapatkan sertifikasi halal dalam produknya.

"Sertifikasi halal ini sangat penting untuk meyakinkan pangsa pasar muslim bahwa produk yang dikonsumsinya merupakan produk halal,  terutama untuk produk makanan," ungkapnya.

(SAN)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement