“Kerjaan Saya nelayan di laut. Saat saya sakit dan tidak kerja, hanya di rumah saja. Karena sudah tidak kelihatan lagi,” lanjutnya.
Sami mengaku awalnya tidak tahu jika mengalami gangguan mata. Ia mengira hanya sakit mata biasa. Namun, lama-kelamaan penglihatannya makin terganggu, dan akhirnya tidak dapat melihat.
“Kok makin hari makin gelap gitu. Tahunya ya setelah diperiksa. Ternyata katarak. Alhamdulillah setelah dipoperasi, baru bisa melihat lagi. Tapi melihatnya ini masih belum normal. Kepala juga masih pusing”, ungkapnya, beberapa saat setelah operasi.
Meski secara cuma-cuma, mesin yang digunakan di Rumah Sakit tersebut adalah mesin dari DORC (Dutch Ophthalmologi Research Center) di Belanda. (Adv)