"NPF Gross sebesar 1,97 persen tersebut juga sekaligus menjadi nilai NPF Gross terendah dibandingkan peers," ujar Nurwachidah.
Adapun dari sisi likuidias, Financing to Deposit Ratio (FDR) BRIS mencapai 88,6 persen, serta konsisten mencatat kenaikan sejak 2021. Angka tersebut menandakan BSI cukup ekspansif men-deploy permodalan.
Selain itu, Nurwachidah juga menyoroti bisnis emas BRIS yang kini menjadi mesin baru bagi pendapatan perseroan. Fitur transaksi emas lewat mobile banking BSI ikut mendongkrak top-line dengan kontribusi 4,07 persen dan pertumbuhan 60,5 persen.
"Selain itu, sebagai bank syariah, BRIS menawarkan emas sebagai investasi untuk nasabah haji," katanya.
Atas alasan-alasan di atas, dia menyematkan rating BELI pada saham BRIS dengan target harga Rp3.300. Dengan harga saham BRIS yang saat ini Rp2.900, maka masih ada potensi kenaikan (upside) sekitar 14 persen.
(Rahmat Fiansyah)