IDXChannel - Pengamat perbankan dari Universitas Bina Nusantara Doddy Ariefianto mengatakan, merger tiga bank syariah milik BUMN akan membuat aset perbankan syariah menjadi semakin besar.
"Bank apapun itu, dia memang harus besar. Ini untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, sekaligus menciptakan pembiayaan berbiaya lebih terjangkau," ujar Doddy di Jakarta, Minggu (31/1/2021).
Dia juga menilai entitas baru ini akan memiliki banyak pilihan untuk mengembangkan bisnis ke depan, terlebih karena faktor luasnya jaringan eksisting usaha bank yang terlibat merger yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.
Sesuai rencana, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sebagai entitas baru hasil merger tiga bank syariah milik Himbara, akan efektif beroperasi pada esok hari.
Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank
Syariah BUMN Hery Gunardi menambahkan, Bank Syariah Indonesia menargetkan pembiayaan yang disalurkan dapat tumbuh di atas 70% hingga lima tahun mendatang.
"Penggabungan tersebut akan menciptakan bank syariah terbesar di Indonesia yang berdaya saing global dan memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar," imbuhnya.
Aksi korporasi ini telah menghasilkan bank syariah dengan produk konsumer yang beragam didukung oleh kemampuan teknologi yang terbaik untuk menyediakan pelanggan dengan pengalaman perbankan digital yang lebih baik.
Per Desember 2020, tiga bank syariah BUMN peserta merger tersebut mencatat total pembiayaan mencapai Rp156,51 triliun. Total aset hingga akhir tahun lalu sebesar Rp239,56 triliun. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai sebesar Rp209,98 triliun. (Sandy)