“Kalau sampai tahun depan, berarti sudah 10 tahun sejak daftar. Saya bilang ‘Bismillah Mi (Mi, dalam bahasa Indonesia ‘Bu, Ibu. Panggilan suami kepada istri) mudah-mudahan bisa tahun depan.’ Kami sudah niat sepenuh hati untuk bisa ke Haromain,” jelas dia.
Yusuf mengatakan, pada 2019 lalu, sejatinya ada yang memberi masukan agar Lilis tetap berangkat bersama dirinya. Kalaupun ada masalah pada bagian kaki, itu bisa diatasi dengan menggunakan kursi roda saat berada di Tanah suci.
“Miminya (ibu mertua) nggak kasih izin, katanya ‘tahun depan aja.’ Ya sudah, kami ikuti. Dan ternyata, di sana saya selalu mendorong kursi roda salah satu jamaah yang udzur,” papar dia.
Lilis tentunya bukan satu-satunya calon jamaah haji yang kembali harus bersabar bisa menggenapkan Rukun Islam. Di Kabupaten Majalengka sendiri, ada 1150 orang yang sebelumnya siap diberangkatkan ke Tanah Suci, kembali harus menanti tahun depan. (TIA)