IDXChannel - Prospek pertumbuhan industri perbankan syariah pada 2022 diperkirakan akan melanjutkan pertumbuhan positif baik di sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun penyaluran pembiayaan.
Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya I mengatakan, kinerja perbankan syariah utamanya didorong oleh pemulihan ekonomi dan tren halal lifestyle yang mendukung pengembangan ekonomi syariah. BSI memperoyeksi pada tahun 2022 himpunan DPK akan tumbuh 11,53%.
"Ini didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terkait gaya hidup halal, pengembangan digital banking yang memudahkan masyarakat untuk membuka rekening dan melakukan transaksi. Kemudian sinergi dengan stakeholder ekonomi syariah dari berbagai segmen turut mendorong pertumbuhan DPK industri perbankan syariah," ujarnya dalam diskusi Sharia Economic Outlook 2022, Rabu (15/12/2021).
Dia melanjutkan, untuk penyaluran pembiayaan diproyeksi akan tumbuh sebesar 7,25% pada tahun 2022. Pertumbuhan penyaluran pembiayaan juga didukung oleh fokus pemerintah terhadap 7 sektor prioritas yakni kesehatan, sosial, energi, pendidikan, infrastruktur, teknologi informasi dan pangan.
"Ini didorong oleh pemulihan permintaan di sektor ritel, pemulihan industri manufaktur dan pertumbuhan industri halal terutama halal food dan halal cosmetics," jelasnya.
Meski begitu, masih ada sejumlah tantangan dalam pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia.
Banjaran menuturkan, secara daya saing maupun jumlah, keberadaan bank syariah di tengah masyarakat masih jauh tertinggal dari bank konvensional.