sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inilah Strategi Investasi ala Nabi Muhammad SAW yang Patut Diteladani

Syariah editor Ratih Ika Wijayanti
15/02/2025 08:30 WIB
Strategi investasi ala Nabi Muhammad SAW patut dipelajari dan bisa dijadikan pedoman prinsip untuk mengelola keuangan Anda secara syari. 
Inilah Strategi Investasi ala Nabi Muhammad SAW yang Patut Diteladani. (Foto: MNC Media)
Inilah Strategi Investasi ala Nabi Muhammad SAW yang Patut Diteladani. (Foto: MNC Media)

Setelah mengumpulkan modal, Rasulullah SAW pun menjalankan usaha yang menghasilkan keuntungan, yakni beternak, menyewakan kebun kurma, dan berdagang. Dari keuntungan tersebut, Rasulullah SAW menyisihkan sebagian untuk diinvestasikan kembali dalam bentuk bisnis maupun 
investasi di aset lain.  Adapun dalam menjalankan investasinya, Rasulullah SAW berpedoman pada prinsip Islam. Berikut uraian lengkapnya. 

1. Prinsip Dasar Investasi dalam Islam

Nabi Muhammad SAW selalu berpedoman pada prinsip Islam, baik dalam investasi maupun bisnis. Berikut prinsip dasar investasi dalam Islam.

  • Halal dan Thayyib: Investasi harus dilakukan di sektor yang halal dan baik, serta tidak melanggar syariat Islam.
  • Bebas dari Riba (Bunga): Islam melarang riba karena dianggap sebagai praktik eksploitasi yang merugikan.
  • Tidak Mengandung Gharar (Ketidakpastian Berlebihan): Investasi harus jelas dan transparan dalam akad serta manfaatnya.
  • Berbagi Keuntungan dan Risiko: Islam menganjurkan skema bagi hasil seperti mudharabah dan musyarakah.
  • Memprioritaskan Keberkahan: Keuntungan tidak hanya diukur dari aspek finansial, tetapi juga dari manfaatnya bagi masyarakat.

2. Menjual Produk Berkualitas dengan Harga Wajar

Dalam berdagang, Rasulullah SAW selalu mengutamakan kualitas. Meski demikian, Rasulullah SAW menjual produk tersebut dengan harga wajar. Tak hanya itu, Rasulullah SAW juga mengutamakan kejujuran dalam transaksi, memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, dan menghindari penimbunan barang untuk manipulasi harga. 

3. Investasi dalam Properti dan Aset Riil

Rasulullah SAW juga menganjurkan investasi dalam aset riil seperti tanah dan properti. Beliau memahami bahwa tanah adalah sumber kekayaan yang tidak mudah terdepresiasi. Nabi Muhammad SAW menyewakan kebun kurma dan tanah di Khaybar pada orang Yahudi. Mereka dapat tinggal di tanah tersebut dan mengelolanya serta membagi keuntungannya. Konsep bagi hasil inilah yang disebut sebagai mudharabah.

Dalam investasi modern, investasi properti memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement