IDXChannel — International Finance Corporation bekerja sama dengan Federal Departement of Economic Affair Education and Resere SAR State Secretsriat for Economic Affair atau SECO yang merupakan salah satu lembaga keuangan internasional memberikan sertifikat final EDGE pada Masjid Istiqlal sebagai bangunan gedung hijau ‘green building’.
IFC Country Manager for Indonesia & Timor-Leste Azzam Kan mengatakan EDGE adalah sebuah inovasi dari IFC, anggota Grup Bank Dunia, berupa sebuah standar bangunan hijau dan sistem sertifikasi untuk membantu profesional dan para pelaku bangunan gedung dalam mewujudkan bangunan hijau.
“Sebagai satu dari masjid terbesar di dunia, Masjid Istiqlal menjadi salah satu dari bangunan yang memiliki sejarah di Indonesia. Masjid yang merupakan kebanggaan dari bangsa Indonesia ini memiliki sejarah panjang dan saat ini kembali mengukir sejarah dengan menjadi bangunan masjid pertama di dunia yang mendapatkan sertifikat final EDGE sebagai bangunan gedung hijau,” kata IFC Country Manager for Indonesia & Timor-Leste Azzam Kan di acara Seremonial Pemberian Sertifikat EDGE di Jakarta, Rabu (4/3/2022).
Adapun Pencapaian yang diraih oleh Masjid istiqlal ditandai masjid yang ramah lingkungan ini dilakukan dengan pelaksanaan acara serah terima sertifikat Final EDGE yang akan diadakan pada hari Rabu, 6 April 2022 secara virtual.
“Standar Keunggulan dalam desain untuk efisiensi yang lebih besar dan merupakan bagian dari ambisi kolektif untuk mengarusutamakan bangunan dalam membantu memerangi perubahan iklim dan penurunan emisi karbon,” ungkapnya.
Masjid Istilal secara signifikan telah mengurangi jejak karbonnya dengan menggunakan atap dan dinding luar hemat energi, penerangan dan ruang internal dan eksternal, smart energi meter, dan sistem surya yang mencakup lebih banyak dari 13% konsumsi listrik.
“Pembangunan kembali ini akan memberikan potensi penghematan energi sebesar 23% dengan penggunaan kran aliran rendah mulai dari pengolahan air dan Daur ulang dan efisiensi lainnya dengan konsumsi air secara keseluruhan, akan berkurang hingga 36%,” paparnya.
Pihaknya menyatakan akan terus mendorong menghadapi krisis iklim global. Perubahan iklim yang gelah mengancam kehidupan dan penghidupan masyarakat dan memperlambat kemajuan dalam pengentasan kemiskinan.