"Ini adalah gerakan dalam bersinergi, membangun korporasi keuangan syariah di Jawa Barat. Harapan ini bisa meningkatkan pemahaman kita tentang ekonomi keuangan syariah. Harapan ekosistem yang terbentuk makin banyak," imbuh dia.
Sementara itu. Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herwanto mengatakan, pihaknya terus berusaha berkolaborasi dengan berbagai lembaga untuk menggenjot ekonomi Jawa Barat ditengah pandemi, salah satunya melalui ekonomi syariah.
"Ekonomi keuangan syariah bukan konsep eksklusif, tapi konsep inklusif dan universal bagi seluruh masyarakat. Kita bisa lihat China yang mampu ekspor produk syariah. London juga berhasil menerapkan keuangan syariah dan banyak lainnya," kata dia.
Sayangnya, kata Herawanto, saat ini Indonesia lebih banyak menjadi pelaku masif. Potensi pasar syariah Indonesia lebih banyak menjadi konsumen ketimbang menjadi pelaku. "Oleh karenanya, kami berupaya kolaborasi dengan berbagai lembaga untuk pengembangan terbentuknya ekosistem syariah," kata dia.
Misalnya, lanjut Herawanto, yaitu mendorong lahirnya pelaku usaha yang bergerak pada produk syariah seperti fesyen. Termasuk mendorong pesantren terdigitalalisasi menggunakan QRIS atau lainnya. Total telah ada 65 pesantren yang menjadi binaan Bank Indonesia.
(IND)