sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jamaah Haji KBB Pulang 1 Agustus, Diimbau Jangan Langsung Gelar Syukuran 

Syariah editor Adi Haryanto
15/07/2022 18:02 WIB
Jamaah haji Kabupaten Bandung Barat dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada 1 Agustus 2022.
Jamaah Haji KBB Pulang 1 Agustus, Diimbau Jangan Langsung Gelar Syukuran  (Dok.MNC)
Jamaah Haji KBB Pulang 1 Agustus, Diimbau Jangan Langsung Gelar Syukuran  (Dok.MNC)

IDXChannel - Jamaah haji asal Kabupaten Bandung Barat (KBB) dijadwalkan mulai kembali pulang ke Indonesia pada tanggal 1 Agustus 2022. Mereka yang pulang tidak utuh seperti saat keberangkatan karena ada seorang jamaah asal Kecamatan Cisarua yang meninggal dunia. 

"Untuk jamaah haji asal KBB dijadwalkan kembali ke Indonesia mulai tanggal 1 Agustus nanti. Sejauh ini dari total 516 jamaah ada satu orang yang meninggal dunia," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag), KBB, Asep Ismail, Jumat (15/7/2022).

Asep mengatakan, sejauh ini pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan jamaah asal KBB berjalan dengan lancar. Dirinya tidak mendapatkan laporan adanya kendala atau keluhan berarti selama mereka menjalani prosesi ibadah haji. 

Pada saat mereka kembali ke KBB, diminta agar tidak langsung menggelar tradisi syukuran dengan mengundang banyak orang. Mereka disarankan istirahat lebih dulu untuk memulihkan kondisi tubuh pascaperjalan panjang serta aktivitas padat di Arab Saudi.

"Sebaiknya mereka istirahat dulu agar badan fit lagi. Enggak langsung gelar syukuran yang mengundang banyak orang," sambungnya. 

Pihaknya menyarankan waktu istirahat jamaah haji sebaiknya antara 5 sampai 10 hari. Hal tersebut bertujuan juga untuk isolasi mandiri supaya terhindar dari virus COVID-19 pascaperjalan dari luar negeri. Sehingga ketika nantinya menggelar syukuran kondisi badan sudah fit. 

"Ini hanya sifatnya imbauan agar jangan sampai ada timbul penyakit akibat kelalaian," imbuhnya.

Kemenag tidak melarang tradisi syukuran atau berbagi oleh-oleh dari jamaah haji pulang dari Tanah Suci. Sebab tradisi itu baik untuk semangat saling berbagi dan merekatkan tali silaturahmi. Namun apabila tidak mampu atau mengalami gejala kesehatan, tradisi itu sebaiknya ditangguhkan.  

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement