Untuk para Jamaah Haji, begitu mendarat di bandara mereka akan dilakukan skrining oleh KKPP. Selanjutnya saat tiba di asrama haji maka dilakukan skrining dan swab antigen. Jika kedapatan bergejala dan memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius, mereka harus menjalani test PCR.
"Kemudian dari skrining itu, jika ada yang bergejala dan suhu tubuhnya di atas 37,5 maka akan diswab PCR oleh KKP, vendornya dari BNPB. Di luar itu semua harus swab antigen, dimana swab antigen ini akan ditangani oleh Dinkes Provinsi," tegas Khofifah.
Pada rapat lintas sektor tersebut, Khofifah menekankan bahwa semua pihak harus sudah siap dan bekerja selaras dalam mengantisipasi proses mitigasi kepulangan jamaah Haji Tahun 2022. Dirinya menyebut bahwa upaya kewaspadaan tidak boleh kendor sedikitpun mengingat kondisi Pandemi COVID-19 di Indonesia sudah melandai.
"Pada besok Sabtu (16/7/2022) akan kita gelar simulasi penanganan dan apel di Asrama Haji," tandas Khofifah.
Orang nomor satu di Jatim ini menegaskan, dengan jumlah Jemaah Haji asal Jatim yang mencapai 16.086 orang, ia berpesan kesiapan petugas baik tenaga medis maupun swabber baik yang ada di bandara hingga asrama haji sangatlah penting. Pembagian tugas lintas sektor harus Clear dan terarah.