“Kalau pada tahun lalu harga layanan di Armuzna sekitar Rp18 juta, ada arah bisa turun sampai ke Rp16 sekian juta. Itu artinya kemungkinan penurunan juga bisa,” kata Wamenag.
Ketiga, negosiasi harga katering. Di 2023 lalu, lanjut Wamenag, anggaran untuk katering sekitar Riyal Saudi (SAR) 16,5. Biaya ini kemungkinkan bisa diturunkan sampai SAR15 atau SAR14 per porsinya. “Itu kan berarti kemungkinan-kemungkinan penurunan ongkos haji itu sangat riil bisa kita wujudkan,” kata Wamenag.
“Itu kenapa kita kemarin yakin buat statement tahun ini ongkos haji Insyaallah turun tapi dengan bentuk pelayanan yang lebih baik,” tuturnya.
Apakah penurunan harga ini akan berdampak pada penurunan kualitas layanan? Wamenag yakin itu tidak akan terjadi. Pasalnya, potensi penurunan harga disebabkan oleh iklim penyediaan layanan yang semakin kompetitif. Semakin banyak perusahaan yang bisa menyiapkan jasa, maka akan semakin kompetitif dan servis juga makin baik.
“Dulu, perusahaan yang mengelola penyediaan barang dan jasa itu sangat sedikit, sehingga sedikit monopoli dalam menetapkan harga. Sekarang ini, untuk hotel saja, begitu dibuka, kalau tahun lalu hanya belasan sekarang 400 an. Untuk Armuzna yang lalu sekitar lima, ini begitu dibuka sampai 20 an,” tutur Wamenag.