sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Penerbangan ke Arab Saudi Dibuka, Umrah Masih Terkendala E-Visa yang Inactive

Syariah editor Widya Michella
02/12/2021 13:15 WIB
Pihak Amphuri menjelaskan meski penerbangan ke Saudi sudah dibuka, proses pemberangkatan jamaah umrah  terkendala e-visa yang masih inactive.
Penerbangan ke Arab Saudi Dibuka, Umrah Masih Terkendala E-Visa yang Inactive(Dok.MNC Media)
Penerbangan ke Arab Saudi Dibuka, Umrah Masih Terkendala E-Visa yang Inactive(Dok.MNC Media)

IDXChannel- Penerbangan langsung Indonesia ke Arab Saudi telah dibuka oleh Otoritas penerbangan Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA), tertanggal 25 November 2021 terhitung mulai 1 Desember 2021.

Pemerintah Indonesia juga telah menyiapkan berbagai persiapan-persiapan terkait penyelenggaraan ibadah umrah pada bulan Desember 2021. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M Nur mengatakan pembukaan ini hanya di sisi penerbangan saja. Namun dalam pemberangkatan jamaah umrah  terkendala visa yang hingga saat ini masih dalam status Inactive. 

"Perlu diketahui kondisi sekarang saat ini baru diizinkan penerbangan langsung sedangkan umrahnya belum karena sistem visanya masih di blok.Kita berharap dalam waktu dekat bisa dibuka sehingga proses pengajuan bisa dijalankan," kata Firman saat dihubungi MNC Portal, Rabu,(01/12/2021).

Secara terpisah, hal ini dibenarkan oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Eko Hartono bahwa e visa umrah belum terintegrasi dengan data-data pada aplikasi pedulilindungi terutama pembacaan sertifikat vaksin.

"Memang benar di aplikasi e-visa sekarang, waktu mengisi untuk register aplikasi itu harus mencantumkan jenis vaksin yang kita pakai masalahnya pada saat kita memilih vaksinnya Sinovac atau Sinopharm itu belum bisa masuk muter-muter terus,"ujar Eko saat dikonfirmasi MNC Portal, Kamis,(02/12/2021).

Padahal menurutnya, tim teknis antara kementerian kesehatan Indonesia dan Saudi terus berbicara mengenai hal ini. Namun hingga kini belum terintegrasi. 

"Benar kata Pak Firman memang belum bisa masuk jamaah kita, wong visanya aja belum kebuka. Jadi harus nunggu integrasi antara tawakalna dan pedulilindungi. E-visa ini belum bisa menerima data-data dari pedulilindungi sehingga sertifikat vaksin nya belum bisa masuk ke e-visa untuk umrah."ucapnya.

(IND) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement