Sementara itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jatim, Husnul Maram menyatakan, akan mengikuti seluruh standar operasional yang telah disetujui bersama. Sehingga masyarakat yang melakukan ibadah umrah, bisa berangkat tanpa test PCR tetapi pada proses kepulangan akan tetap dilakukan tes PCR di tujuan akhir masing-masing.
Lalu akan dikarantina sambil menunggu hasil tesnya terbit. "Hanya menunggu tanpa karantina. 1 hari saja. Kalau negatif pulang kalau positif ya isolasi di hotel. Tidak ada tambahan aturan lain," ujarnya
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Jatim Sufyan Arif mengatakan, sebanyak 3.000 hingga 4.000 warga Jatim masuk daftar tunggu ibadah umrah di bulan Maret 2022. Angka itu terus bertambah tiap bulan.
"Bulan April karena bulan Ramadan, naik hingga 7.000 orang untuk yang daftar umrah," ungkapnya. (TYO)