Kemenparekraf mengembangkan konsep wisata halal dengan 3 layanan tambahan dasar. Pertama, "need to have" ini merupakan suatu keharusan. Need to have ini merupakan layanan makanan halal dan fasilitas untuk mendirikan salat.
"Jadi mushola maupun masjid-masjid yang bisa diakses di tempat atau destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif," paparnya.
Selanjutnya, yang kedua adalah "good to have". Yakni misalnya akan lebih baik jika tempat wisata dihadirkan toilet yang ramah bagi muslim dan muslimah.
Terakhir adalah "nice to have". Jadi, akan lebih baik jika ada fasilitas rekreasi yang ramah dengan keluarga muslim. Sandiaga Uno juga bersama-sama untuk mengajak untuk mengembangkan peta industri halal melalui strategi adaptasi pemulihan pariwisata, inovasi, diversifikasi, dan digitalisasi.
"Sebagai negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia, kita harus gercep memanfaatkan peluang. Jangan sampai kalah dengan negara-negara seperti Korea, Jepang, Taiwan, yang telah menerapkan wisata halal," tukas Sandiaga. (TIA)