-
Sejarah Ekonomi Islam
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa ekonomi Islam bermula ketika Nabi Muhammad SAW memulai aktivitas perdagangan. Beliau memulai aktivitas perdagangan tersebut karena perekonomian Abu Thalib sedang mengalami kesulitan saat itu.
Rasulullah SAW lalu memulai bisnis kongsi dagang bersama dengan Khodijah saat berusia 20-an. Bisnis tersebut lalu berkembang pesat dan bahkan Rasulullah SAW bisa memberikan mahar kepada Khodijah sebesar 100 ekor unta merah yang merupakan kendaraan termahal pada masa itu.
Puncak kejayaan dari ekonomi Islam terjadi sejalan dengan puncak kejayaan peradaban Islam, yaitu pada abad 6 Masehi hingga abad 13 Masehi. Ekonomi Islam berkembang sangat pesat dan diterapkan di berbagai wilayah di dunia, terutama di daerah yang berada di bawah kepemimpinan Islam.
Di Indonesia sendiri, sejarah pemikiran ekonomi Islam muncul bersamaan dengan datangnya ajaran Islam yang dibawa oleh para pedagang Arab, Persia, dan India. Ajaran serta pemikiran Islam di Indonesia semakin dikenal dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam (SDI) pada tahun 1912 yang bertujuan untuk menghadapi persaingan perdagangan di industri Batik Jawa Tengah.
Pada tahun 1914, SDI berubah nama menjadi Sarekat Islam (SI) dibawah kepemimpinan Tjokroaminoto. SI dianggap lebih politis dan lebih fokus untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda dengan mengadakan berbagai program selain di bidang ekonomi, seperti pendidikan pribumi, politik, dan aksi massa.
Sampai saat ini, ekonomi Islam masih eksis dan terus diterapkan. Bahkan, banyak sekali instrumen ekonomi yang memakai prinsip dari ekonomi Islam, mulai dari perbankan, hingga pasar modal syariah.
Itulah sejarah singkat ekonomi Islam yang perlu Anda ketahui. Perjalanan panjang ekonomi Islam masih akan terus bergulir seiring berjalannya waktu.