IDXChannel - Pertumbuhan ekonomi syariah diprediksi sulit berkembang karena kondisi ekonomi yang masih belum stabil.
Ekonom yang juga Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah Redjalam mengatakan, kondisi anomali tersebut juga berpotensi menimbulkan ekonomi rente yang hanya menguntungkan segelintir pihak.
"Sulit mendorong pertumbuhan keuangan syariah dengan kondisi anomali suku bunga tinggi yang tidak mau turun. Karena, jika kondisi itu masih terjadi maka sistem ekonomi keuangan syariah masih akan sulit untuk berkembang," kata Piter usai acara Bank Jago, Selasa (5/12/2023).
Menurut Peter, sangat sulit juga untuk berharap dengan industri perbankan syariah Indonesia. Pasalnya, pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia masih dimonopoli oleh satu pemain yakni Bank Syariah Indonesia (BSI) yang juga tumbuh di lingkungan rente.
“Karena suku bunga di Indonesia sangat tinggi. Masyarakat kita ini terbiasa dininabobokan dengan bunga tinggi. Ujung-ujungnya mereka harus memilih bank yang istilahnya bank tambah bunga," tuturnya.