sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sobat Investor! Simak Yuk Empat Panduan Muslim Hadapi Harbolnas

Syariah editor Shifa Nurhaliza
10/05/2021 15:03 WIB
Tercatat pada tahun 2016 lalu 61 persen pengguna internet Indonesia melakukan transaksi online di 211 e-commerce.
Sobat Investor! Simak Yuk Empat Panduan Muslim Hadapi Harbolnas  (FOTO:MNC Media)
Sobat Investor! Simak Yuk Empat Panduan Muslim Hadapi Harbolnas (FOTO:MNC Media)

Berikut panduannya : 

1. Membaca Doa

Sebelum kita memasuki pasar baik online ataupun offline baiknya didahului dengan membaca doa. Agar kita terlindung dari segala hal yang tidak menguntungkan bagi kita dan keluarga. Adapun doa masuk pasar adalah : 

Dari ‘Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Barangsiapa yang masuk pasar kemudian membaca (zikir): “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyii wa yumiit, wa huwa hayyun laa ya yamuut, bi yadihil khoir, wa huwa ‘ala kulli sya-in qodiir” [Tiada sembahan yang benar kecuali Allah semata dan tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian, Dialah yang menghidupkan dan mematikan, Dialah yang maha hidup dan tidak pernah mati, ditangan-Nyalah segala kebaikan, dan Dia maha mampu atas segala sesuatu]”, maka allah akan menuliskan baginya satu juta kebaikan, menghapuskan darinya satu juta kesalahan, dan meninggikannya satu juta derajat – dalam riwayat lain: dan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga – (HR. At-Tirmidzi 5/291, Al-Hakim 1/538 dan Ibnu Majah 2235. Al-Albani menyatakan, hadits tersebut hasan dalam Shahih Ibnu Majah 2/21 dan Shahih At-Tirmidzi 2/152.) 

2. Belanja sebatas kebutuhan bukan keinginan

Kebutuhan ada yang bersifat harian, mingguan dan bulanan. Sebaiknya sebelum menentukan akan berbelanja dilihat lagi apakah masuk kategori kebutuhan atau hanya sekedar keinginan. Bisa jadi karena melihat iklan yang bagus, harga menarik akhirnya kita ingin membelinya. Padahal tidak menjadi kebutuhan. 

Seorang mu’min tentunya memikirkan hanya hal yang berguna saja yang diambil dan meninggalkan hal-hal yang tidak berguna. 

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di antara tanda kebaikan keIslaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 2318 dan yang lainnya). Ini juga sebagai salah satu cara agar tidak melakukan kemubaziran. Karena kumubadziran adalah hal yang yang dekat dengan kekufuran. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement