“Oleh karenanya, UMKM adalah kunci dalam mengakselerasi ekonomi syariah Indonesia yang harus diperhatikan, dijaga dan dikembangkan secara serius oleh kita bersama. Untuk itu diperlukan sinergi dan kolaborasi yang kuat untuk mengakselerasi pengembangan UMKM industri halal, juga tidak kalah penting adanya kemitraan dari usaha besar yang saling menguntungkan,” tutur Ma'ruf.
Sejalan dengan Ketua Harian KNEKS, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap penguatan UMKM industri halal akan menjadikan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, karena industri halal menjadi sumber pertumbuhan baru ekonomi nasional.
"Kemenkop UKM telah membantu UMKM melalui berbagai inisiatif, antara lain Smesco Center of Excellent, Satgas Percepatan UMKM, dan penyederhanaan perizinan. Selain itu, kami bersama dengan stakeholder terkait bersama-sama memfasilitasi ekspor untuk pemenuhan kebutuhan haji, menyalurkan pembiayaan syariah ke BMT dan Koperasi Pondok Pesantren, serta mengembangkan Platform BMT 4.0, Dashboard Pelaporan Data Institusi Keuangan Mikro Syariah dan kajian fungsi sosial BMT," terang Teten.
Sinergi akselerasi UMKM Industri Halal berbasis digital sejalan dengan program Kemenkop UKM yaitu transformasi digital UMKM dengan pendekatan ekosistem yang didukung oleh berbagai pemangku kepentingan.
Dalam kesempatan yang sama, Halim Alamsyah selaku Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Keuangan Syariah dalam sambutannya menjelaskan bahwa sektor UMKM akan menjadi salah satu sektor yang paling pertama dan paling rentan terkena dampak dari pembatasan aktivitas manusia dalam bertransaksi ekonomi, terlebih di era pandemi Covid-19 ini.