Wapres menambahkan, perkawinan harus sesuai dengan maslahat karena seluruhnya adalah hikmat bukan hanya main-main saja. “Manakala ada masalah yang keluar dari keadilan kepada ketidakadilan, dan dari rahmat dari lawannya, dari kasih sayang kepada permusuhan, perseteruan, dan dari maslahat kepada mafsadah, dan dari hikmat kepada main-main atau sesuatu yang tidak berguna itu bukan syariah. Walaupun dinisbahkan, dimasukkan, diberi label sebagai syariah sebagai penafsiran-penafsiran dan pentakwilan, itu saya kira.”
“Syariah itu rahmat Allah dan kemaslahatan Allah. Dan naungan Allah di dalam buminya. Dan syariat itu juga semua adalah toleran. Semuanya adalah kemanusiaan, oleh karena itu di dalam kita kita membangun, itu (perkawinan) harus berdiri di atas nilai-nilai keislaman,” tandasnya.
(DES)