sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

17 Bus Listrik G20 Alih Fungsi Jadi Angkutan Umum di Surabaya

Technology editor M Fadli Ramadan
21/12/2022 13:27 WIB
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat meresmikan koridor 3 (tiga) Trans Semanggi Suroboyo yang menggunakan 17 bus listrik bekas G20 melalui skema BTS.
17 Bus Listrik G20 Alih Fungsi Jadi Angkutan Umum di Surabaya (Dok.MPI)
17 Bus Listrik G20 Alih Fungsi Jadi Angkutan Umum di Surabaya (Dok.MPI)

IDXChannelKementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat meresmikan koridor 3 (tiga) Trans Semanggi Suroboyo yang menggunakan 17 bus listrik bekas G20 melalui skema Buy The Service (BTS).

Langkah ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Perhubungan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Mengingat, ini menjadi salah satu cara mengurangi polusi udara yang semakin memburuk setiap harinya.

Direktur Angkutan Jalan Suharto mengatakan bahwa Program Pengembangan Angkutan Umum Massal Berbasis Jalan di Wilayah Perkotaan dengan skema BTS yang dikenal sebagai “TEMAN BUS”, telah dilaksanakan sejak 2020 di 10 kota besar di Indonesia.

Surabaya menjadi yang pertama dari daftar 10 kota besar tersebut, dan secara bertahap unitnya akan bertambah. Ini akan disesuaikan dengan peningkatan selesainya produksi dari karoseri yang ditunjuk.

“Saat ini ada 17 bus listrik, dan nantinya akan ditambahkan secara bertahap. Saat ini karoseri sudah memproduksi 53 unit bus, dengan prioritas di 2 (dua) kota besar yaitu Surabaya dan Bandung,” kata Suharto dalam keterangan resmi Ditjenhubdat.

Seperti diketahui, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah menjelaskan bahwa bus-bus listrik buatan anak bangsa yang digunakan pada ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan menjadi moda transportasi umum setelah acara selesai.

Saat ini, pemerintah tengah melakukan pembenahan dalam transportasi perkotaan di Indonesia sesuai dengan amanah RPJMN 2020-2024. Ditunjuk 6 kota besar sebagai percontohan implementasi Bus Rapid Transit (BRT) salah satu di antaranya adalah Metropolitan Surabaya atau Gerbang Kertosusila.

Staf Utama Menteri Perhubungan Bidang Transportasi Darat dan Konektivitas, Budi Setiyadi menyampaikan kehadiran bus listrik ini diharapkan dapat mendukung target pemerintah untuk mengurangi emisi.

“Pada kesempatan hari ini, bersama dengan Walikota Surabaya, kita telah meresmikan bus listrik yang diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi gas buang pada masing-masing daerah di Indonesia,” ujar Budi.

Walikota Surabaya Edi Cahyadi mengungkapkan rasa terima kasih kepada Kementerian Perhubungan dengan memberikan kepercayaan kepada Kota Surabaya untuk menjadi yang pertama menggunakan bus listrik dengan skema BTS.

“Salah satu syarat Surabaya untuk mengurangi kemacetan dengan kembali ke angkutan umum. Jadi, kita merasakan bahwa bus listrik ini nyaman dan aman. Kemudian polusi Surabaya diharapkan akan jauh berkurang ketika kita sudah menggunakan bus listrik,” ucap Edi.

“Untuk menjaga komitmen, kami akan membeli dan menggunakan feeder nantinya. Jadi setiap wilayah yang akan menggunakan Trans Semanggi Suroboyo akan kita sediakan feeder dan itu akan terpenuhi nanti pada 2024, dengan sebagian menggunakan kendaraan listrik,” tambahnya.

Selain itu, Edi juga akan menerapkan aturan untuk mewajibkan ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk menggunakan angkutan umum. Ini dianggap menjadi contoh yang bagus agar masyarakat kembali menggunakan moda transportasi massal. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement