Volocity memiliki muatan maksimum 200 kg dan dapat terbang hingga 110 km per jam hingga jarak 25 kilometer, menurut situs web perusahaan itu.
Pesawat ini hanya disediakan untuk perjalanan singkat dan cepat untuk satu penumpang karena pesawat hanya memiliki dua kursi, termasuk satu kursi untuk pilot.
Harga layanan ini tentu akan mahal, tapi menurut Hoke, kelak mereka bisa menurunkannya. "Apakah akan turun ke harga yang terjangkau oleh semua orang? Jelas, karena ini hanya masalah keseimbangan skala. Begitu jumlah kita mencapai ratusan, kita akan dengan mudah menurunkan harga hingga setengahnya,” komentarnya. Namun, Glenn McDonald, analis dari Aerodynamic Advisory, agak pesimistis. "Jika pesawat seperti ini jumlahnya sedikit, tidak akan ada masalah.
Tetapi ketika jumlahnya menyaingi jumlah mobil Uber, ini akan menjadi tantangan dalam manajemen dan keselamatan wilayah udara.
Yang juga jadi pertanyaan, apakah memang ada permintaan tinggi di daerah perkotaan? Karena kita di sini tidak bicara tentang ongkos layanan mobil Uber, melainkan layanan pesawat yang ongkosnya bisa beberapa kali lipat.”
(DKH)