Li menambahkan strategi Alibaba untuk kacamata AI ini terkait dengan upaya merebut pintu masuk arus trafik masa depan di tengah persaingan ketat sektor e-commerce China.
"Alibaba bukan monopoli di e-commerce. Mereka berharap AI dapat membantu mengamankan gerbang trafik generasi berikutnya," ujarnya.
Kacamata Quark terbaru ini sudah tersedia di sejumlah platform e-commerce besar di China, termasuk Tmall, JD.com, dan Douyin. Angka penjualannya belum tersedia karena produk tersebut baru resmi diluncurkan.
Persaingan perangkat baru terkait hiburan dan komputasi yang ditopang teknologi AI memicu kompetisi di antara perusahaan teknologi besar dunia. Meta, pemilik Instagram, masih mendominasi industri headset VR dengan pangsa pasar sekitar 80 persen.
Apple menjual headset Vision Pro, sementara Samsung Electronics merilis headset extended reality Galaxy XR pada Oktober yang menggunakan fitur AI dari Google, perusahaan induk Alphabet.
Serupa, perusahaan teknologi China lainnya juga telah meluncurkan kacamata bertenaga AI. Xiaomi meluncurkan produk pada Juni, sedangkan Baidu sudah memiliki produk serupa yang tersedia di pasar.
(NIA DEVIYANA)