Namun demikian, dampak negatif teknologi ini pun tak kalah berbahaya. Jika digunakan oleh pihak yang berniat buruk, deepfake dapat membawa petaka. Contohnya, di Amerika Serikat, banyak kasus pemerasan dan penipuan bermunculan dengan modus penggunaan deepfake suara untuk memaksa korban mengirimkan uang.
Lantas bagaimana cara melindungi diri dari potensi penyalahgunaan deepfake?
AI yang membuat deepfake membutuhkan data untuk membuat produk tiruannya. Data-data itu didapat dari video, foto, dan suara yang diunggah atau terunggah di internet.
Banyak platform media sosial yang mulai memperbarui aturan perlindungan data pengguna, Twitter dan Facebook contohnya, telah melarang media-media yang dibuat dengan teknologi deepfake.
Namun demikian, pengguna juga mesti melakukan upaya pencegahan. Cara pertama untuk mencegah dari penyalahgunaan deepfake adalah melindungi data diri pada platform-platform media sosial.